**HALO APA KABAR SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA**

MEMBELAJARI TENTANG BANYAK ILMU YANG DAPAT BERGUNA BAGI KITA SEMUA

Bank Dunia: Kenaikan Harga Pangan Bikin 44 Juta Orang Makin Miskin

WASHINGTON - Kenaikan harga pangan dunia telah mendorong sekira 44 juta orang terjerat dalam kemiskinan di negara berkembang sejak Juni tahun lalu.

Biaya pangan terus meningkat mendekati posisi tertinggi di 2008 lalu ketika harga makanan dan minyak berdampak sangat buruk bagi masyarakat miskin. Pihak Bank Dunia akan merilis angka ini jelang pertemuan menteri-menteri Keuangan G20 di Prancis pekan ini.

"Harga pangan global naik ke tingkat berbahaya dan mengancam puluhan juta miskin di seluruh dunia," ungkap Presiden Bank Dunia Robert Zoellick sebagaimana dikutip dari AFP, Rabu (16/2/2011).

Zoellick menambahkan bahwa kenaikan harga ini telah mendorong jutaan orang ke dalam lembah kemiskinan dan menyebabkan stres yang paling rentan karena mereka telah menghabiskan lebih dari separuh pendapatannya untuk makanan.

Berdasarkan pengamatan harga makanan yang dilakukan Bank Dunia, sepanjang Oktober 2010 hingga Januari 2011 terdapat kenaikan harga pangan sekira 15 persen. Bahkan jika dibandingkan dengan tahun lalu, kenaikan harga pangan telah mencapai 29 persen atau hanya tiga persen di bawah kondisi Juni 2008.

Untuk itu, dirinya menggarisbawahi pembahasan mengenai hal tersebut pada pertemuan G20 di Prancis itu. "Jelas ini menimbulkan keprihatinan serius," tegasnya.

Kenaikan harga pangan ini, selain menyebabkan inflasi juga menimbulkan kekhawatiran lain yaitu kurang makan dan peningkatan kasus gizi buruk bagi masyarakat berpenghasilan rendah (di bawah USD1,25 per hari per orang). "Tahun ini adalah sebuah tahun yang sangat berat bagi kekurangan gizi kronis," imbuhnya.

Untuk itu, Bank Dunia melihat ada dua faktor kunci untuk mencegah makin banyaknya orang yang jatuh dalam kemiskinan akibat dari kenaikan harga pangan. Yaitu dengan meningkatkan panen terutama di negara-negara Afrika serta menjaga stabilitas harga terutama harga beras global.


sumber http://economy.okezone.com
READMORE - Bank Dunia: Kenaikan Harga Pangan Bikin 44 Juta Orang Makin Miskin

SBY & Bank Dunia Bahas Krisis Global

JIMBARAN - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan pertemuan terpisah dengan Presiden Asian Development Bank (ADB) Haruhiko Kuroda dan Managing Director World Bank (WB) Sri Mulyani Indrawati untuk mengatasi dampak krisis global yang ditandai gejolak harga pangan dan harga minyak dunia. 

Usai bertemu SBY dan sejumlah menteri di Hotel Bali Intercontonental Resort, Sri Mulyani mengatakan telah mendiskusikan berbagai hal terkait kondisi perekonomian global saat ini. 

"Kami dari Word Bank menyampaikan pandangan mengenai proyeksi dari tantangan global yang terjadi," kata Sri Mulyani saat berada di Jimbaran, Bali, akhir pekan kemarin.

Menurutnya, tantangan global yang terjadi akhir-akhir ini banyak terkait dengan gejolak harga pangan maupun harga minyak dunia sehingga mengakibatkan adanya krisis tersebut.

Selain itu juga didiskusikan mengenai sisi ancaman inflasi dari adanya dampak kebijakan ekonomi dua tahun terakhir yang kala itu negara-negara dunia tengah berupaya menangani krisis pada 2008. Langkah yang diambil lewat kebijakan fiskal dan moneter yang substansif dimaksudkan untuk menyegarkan banyak negara-negara berkembang.

"Kami sampaikan bagaimana Bank Dunia menjaga momentum, memulihkan ekonomi dan pada saat yang sama melihat resiko-resiko yang muncul. Bagaimana mekanisme negara-negara di dunia dalam mengatasi persoalan ini," tegas mantan Menteri Keuangan Indonesia ini.

Dia menambahkan, pertemuan juga membahas lebih detil mengenai bagaimana dari sisi bidang pangan. Bagaimana mekanisme negara-negara yang bekerja sama pada tingkat regional maupun global dalam mengatasi persoalan tersebut.

"Kita tukar pikiran bagaimana perkembangan yang terjadi di berbagai kawasan sebab ini menjadi tanggungjawab bersama, karena menyangkut negara-negara Amerika Latin, Middle East dan North Afrika maupun East asia Pacific," jelasnya.

Dikatakannya, WB juga telah melakukan perbandingan dari persoalan-persoalan ekonomi yang dihadapi 3 kawasan ini, terutama yang memiliki banyak masalah ekonomi. Masalah ekonomi yang dihadapi terkait equality, infrastruktur, maupun dari sisi kemampuan negara-negara terseebut untuk menjaga perekonomian dari shock yang bersifat eksternal.

Semua hasil diskusi dan masukan yang disampaikan Bank Dunia itu telah dijadikan referensi bagi Indonesia guna melihat persoalan dan kebijakan ekonomi, yang sedag dilakukan pemerintah di bawah kepemimpinan SBY dalam upaya mengatasi masalah-masalah tersebut. 

Sri Mulyani menilai ada pertukaran pandangan dan masukan yang cukup bagus yang bisa dipelajari dari negara-negara lain, demikian juga Indonesia yang memilki pengalaman dalam mengatasi persolan ekonomi bisa dishare dengan negara lain. 


sumber :http://economy.okezone.com
READMORE - SBY & Bank Dunia Bahas Krisis Global

WASHINGTON - Bank Dunia mengalokasikan pinjaman untuk Tunisia dan Mesir sebesar USD6 miliar, guna membantu pendanaan dalam masa transisi setelah jatuhnya pemimpin kedua negara itu.

Dilansir dari Reuters, lembaga keuangan dunia itu menargetkan, dana sebesar itu untuk memperlancar proses transformasi pemerintahan dan ekonomi serta mendorong investasi.

Presiden Bank Dunia Robert Zoellick menyatakan, agenda transisi pemerintahan dan ekonomi di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara itu akan dibahas dalam pertemuan dengan kelompok delapan negara maju (G-8) di Deauville, Prancis yang berlangsung mulai Selasa 24 Mei lalu.

Syaratnya, upaya tersebut harus dibarengi dengan mengurangi korupsi dan meningkatkan lapangan pekerjaan


sumber : http://economy.okezone.com.
READMORE - Bank Dunia Utangi Tunisia-Mesir USD6 Miliar

Harga Bensin Melonjak, AS Genjot Produksi Minyak

Minggu, 15 Mei 2011 17:38 wib
WASHINGTON - Presiden Barack Obama berkomitmen untuk mempercepat produksi minyak di Alaska's National Petroleum Reserve dan daerah lainnya. Hal tersebut adanya tekanan semakin tingginya harga bahan bakar minyak (BBM) di Amerika Serikat (AS).

Dalam situs pemerintahan AS, pemimpin AS ini mengakui bahwa salah satu beban terbesar bagi konsumen AS beberapa bulan terakhir menjadikan bensin memasuki harga tinggi dengan harga lebih dari USD4 dolar per galon di beberapa daerah.

"Seiring melonjaknya harga bensin, dan sementara tidak ada perbaikan cepat untuk masalah ini, ada beberapa langkah yang harus kita ambil untuk mengatasinya," kata Obama dilansir AFP, Minggu (15/5/2011).

Obama berjanji untuk meningkatkan produksi minyak yang aman dan bertanggung jawab dari sumber-sumber di AS sesuai dengan komitmen dalam meningkatkan keamanan dan standar lingkungan.

"Untuk melakukan ini, saya mengarahkan Departemen Dalam Negeri untuk melakukan penjualan Cadangan Minyak Nasional di Alaska, untuk menghormati daerah lainnya," kata Obama.

Sebelumnya, produksi minyak dan gas sewa telah ditempatkan secara berkala di Cadangan Minyak Nasional, Alaska, tetapi tidak secara tahunan. Obama juga ditawarkan untuk mempercepat evaluasi sumber daya minyak dan gas di pertengahan selatan Atlantik dan untuk menyewakan daerah-daerah baru dari Teluk Meksiko.

sumber :http://economy.okezone.com
READMORE - Harga Bensin Melonjak, AS Genjot Produksi Minyak

 
Minggu, 15 Mei 2011 16:54 wib
 
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan kenaikan harga pertamax ini tidak masalah bagi para pengguna pertamax. Hal ini didasari karena pembelian bahan bakar minyak menggunakan nominal.

"Pengguna pertamax sudah memahami itu. Kita beli bahan bakar itu nominal, bukan liter, tidak ada nominal liter, ya sudah enggak apa-apa buat Pertamina," imbuh Vice President Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun kepada okezone, Minggu (15/5/2011).

Walaupun demikian, dia mengaku masih ada masyarakat yang dahulu menggunakan pertamax sekarang malah mengkonsumsi premium. "Dengan alasan mereka menghemat dan ada mereka yang mencampur premium dan pertamax," jelasnya.

Namun, saat dikonfirmasi berapa banyak masyarakat yang berpindah ini, dia mengatakan tidak mempunyai data mereka yang beralih dari pertamax ke premium. "Enggak punya, kita enggak punya data swing itu," ujarnya singkat.

Dia menambahkan, saat ini belum akan terjadi kenaikan harga pertamax karena harga pertamax ini mengikuti tren harga pasar minyak dunia.

"Pertamax belum ada naik atau turun. Tapi tetap kita umumkan kok. Mekanisme pasarlah, tergantung harga pasarlah mas, kalau naik kita naikkan, kalau turun kita turunkan," pungkasnya.

sumber : http://economy.okezone.com
READMORE - Pertamina Tak Permasalahkan Pertamax Naik

Minggu, 15 Mei 2011 15:58 wib
JAKARTA - Nilai tukar rupiah yang terus mengalami penguatan atas dolar Amerika Serikat (AS) berdampak terhadap konsumsi produk elektronika di pasar domestik.

Gabungan Elektronika (Gabel) menyatakan, selama periode Januari-April 2011, penjualan produk elektronika di pasar domestik turun lima persen dibandingkan periode sama pada 2010.

“Sepertinya, ada kendala dari segi daya beli masyarakat. Tidak seperti mobil, konsumen elektronika ini kan lebih didominasi oleh masyarakat kelas menengah ke bawah," kata Ketua Gabel Ali Soebroto Oentaryo di Jakarta akhir pekan lalu.

Selain itu, lanjutnya, kemungkinan juga karena ada pengalihan anggaran. Yakni, dari belanja elektronika, menjadi untuk transportasi atau makanan. "Mungkin lebih memprioritaskan membeli sepeda motor,” ucapnya.

Ali menuturkan, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS seharusnya bisa memacu konsumsi elektronika di dalam negeri dan mempengaruhi laju impor.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat, nilai impor produk elektronika selama Januari-April 2011 hanya naik sekira 3,6 persen menjadi USD1,18 miliar dibandingkan periode sama 2010 yang senilai USD1,44 miliar.

“Kenaikan impor itu juga tidak signifikan. Artinya tidak mengkhawatirkan meski di tengah penguatan rupiah saat ini,” ujar Ali.

Secara umum, Ali memastikan, penurunan konsumsi tersebut tidak menekan pertumbuhan industri elektronika nasional. Hingga akhir 2011, lanjut dia, pertumbuhan penjualan diyakini bisa tumbuh sesuai target dan industri tetap positif.

Untuk mengatasai penurunan konsumsi, terang dia, pabrikan menyesuaikan kondisi pasar sehingga tidak menyebabkan penumpukan stok. “Kita berharap kuartal II/2011 akan ada penguatan konsumsi lagi,” ujar Ali.

Sementara itu, berdasarkan survey Kadin dan Roy Morgan Research, keyakinan konsumen pada April 2011 mencapai angka angka tertinggi 142,6 atau naik 4,5 poin. Dalam riset tersebut, ditemukan bahwa masyarakat menilai saat ini adalah waktu waktu yang tepat untuk membeli peralatan rumah tangga yang mahal atua tahan lama. Keyakinan tersebut dinilai berdasarkan perbaikan kondisi keuangan keluarga dibandingkan setahun yang lalu.

Ketua Umum Kadin Suryo B Sulisto menjelaskan, keyakinan masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok kini berada pada tingkat yang paling tinggi selama ini. Optimisme yang terus menerus pada level yang begitu tinggi belum pernah terjadi dalam sejarah perekonomian negara ini.




Komunitas bisnis, kata Suryo, perlu memberikan perhatian pada konsumen Indonesia secara luas, yang kini siap membuka dompet untuk berbagai produk dan jasa yang tersedia bagi mereka. "Inilah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Suryo.

Di sisi lain, terkait kondisi Jepang pasca terjadi gempa dan tsunami, Ali mengatakan, tidak berdampak pada kondisi pasar elektronika domestik. Untuk pasokan komponen, dia menjelaskan, meski sempat terjadi kendala, namun bisa teratasi dengan pengalihan pasokan sumber. Ali optimistis, kondisi itu tidak akan berlangsung lama.

“Sedangkan untuk pasar, tidak ada gangguan. Yang terjadi kemudian adalah subtitusi merek. Misalnya, tadi oleh produk Jepang, menjadi merek Korea. Untuk kondisi di level industrinya, itu persoalan lain serta tidak akan berlangsung lama,”

sumber  :http://economy.okezone.com
READMORE - Rupiah Menguat, Penjualan Elektronika Anjlok

1,3 Juta PNS di Indonesia Tidak Punya Rumah

 Rabu, 04 Mei 2011 14:55 WIB

(Vibiznews-Property), Sebanyak 1,3 juta pegawai negeri sipil (PNS) di Indonesia saat ini belum memiliki rumah. Angka ini cukup besar jika dilihat dari total PNS yang hampir mencapai 4,7 juta orang.

"Sebanyak 1,3 juta PNS di Indonesia saat ini belum punya rumah. Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan secara bersama-sama," kata Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa seperti dikutip dari situs Kemenpera, Rabu (4/5/2011)

Pemerintah bertekad akan optimalisasi layanan tabungan perumahan PNS sehingga penyediaan rumah bagi PNS dapat terjangkau. Saat ini jumlah PNS terbanyak di Indonesia adalah guru dan tenaga medis.

Suharso mengakui gaji yang diterima oleh PNS belum optimum untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk memenuhi kebutuhan kepemilikan rumah. Dikatakannya pemerintah akan terus mengupayakan eksistensi agar Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Bapertarum PNS) bisa dirasakan oleh PNS.

"Dana yang terkumpul dari iuran PNS untuk tabungan perumahan mencapai angka sekitar Rp 6,1 Triliun," katanya.

Mantan anggota DPR ini juga mengatakan, di 2005 lalu Presiden SBY telah memberikan disposisi mengenai pengutipan gaji PNS untuk menabung sebanyak 2,5% dari gaji pokoknya. Namun demikian hingga saat ini keputusan itu masih jalan di tempat.

"Saya juga bingung di mana letak persoalannya sehingga hal itu belum bisa dilaksanakan sebab hingga saat ini belum ada perkembangan terkait tabungan PNS tersebut," imbuhnya.

Dikatakannya kebutuhan rumah bagi PNS lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan rumah prajurit TNI yang mencapai 540.000 unit. Dengan asumsi rata-rata setiap tahun dibangun sekitar 3.000 rumah bagi TNI per tahun, maka untuk memenuhi kebutuhan rumah TNI diperlukan waktu sekitar 92 tahun.

Pemerintah telah memiliki program kebijakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Rusunawa bagi TNI. Selain itu, pihaknya terus berusaha melakukan intervensi terhadap pemenuhan kebutuhan rumah bagi PNS.

"Kalau tidak diintervensi pemerintah mungkin waktu yang diperlukan dua kali lipat dari pemenuhan rumah bagi TNI yakni 180 tahun. Tentu hal itu tidak kita inginkan khususnya bagi PNS yang telah mengabdikan dirinya selama berpuluh-puluh tahun," ujar Suharso.

sumber :http://property.vibiznews.com/news
READMORE - 1,3 Juta PNS di Indonesia Tidak Punya Rumah


Kamis, 05 Mei 2011 08:14 wib

WASHINGTON – Presiden Barack Obama memutuskan untuk tidak merilis foto jasad Osama bin Laden, karena gambar dalam foto tersebut dapat memicu kejahatan dan dapat mengancam keamanan nasional Amerika Serikat (AS).

“Tidak perlu diragukan lagi bahwa kami telah membunuh Osama bin Laden,” ujar Obama dalam dalam wawancara dengan CBS News, seperti dikutip Associated Press, Kamis (5/5/2011).

Obama mengatakan, siapapun yang tidak percaya jika Osama telah tewas, ada atau tidaknya foto yang membuktikan Osama tewas tidak ada bedanya. “Akan ada orang-orang yang tetap akan menyangkal Osama tewas.  Fakta dari kenyataan sekarang ini adalah Anda tidak akan melihat Osama berjalan di muka bumi ini lagi,” ujar Obama.

Presiden Obama mengungkapkan pernyataannya tersebut dalam wawancara di stasiun televisi CBS. Sementara itu juru bicara presiden Jay Carney membacakan kutipan presiden kepada para wartawan sebelum acara berlangsung.

Beberapa pejabat AS telah mengungkapkan, ada beberapa foto yang diambil oleh anggota Navy Seal yang menunjukan Osama tertembak di kepala. Sedang Direktur CIA Leon Panetta memperkirakan setidaknya satu foto akan dipublikasikan. Terkait hal tersebut, Carney mengatakan keputusan belum dibuat pada saat pernyataan dikeluarkan.

Namun,  Carney menambahkan Presiden Obama masih ragu akan keputusannya tidak merilis foto tersebut. “Penting bagi kami untuk memastikan bahwa foto seseorang yang tertembak di kepala tidak tersebar dan memicu kejahatan. Saya pikir, mengeluarkan foto-foto tersebut akan menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional,” pungkas Carney.

sumber http://international.okezone.com
READMORE - Obama Putuskan Tidak Publikasikan Foto Osama



Rabu, 4 Mei 2011 11:33 wib

JAKARTA - JPMorgan Chase kembali didapuk menjadi perusahaan publik terbesar di dunia oleh The Forbes Global 2000. Forbes kali ini memberikan peringkat atas dua ribu perusahaan yang terdaftar di bursa efek berdasarkan pendapatan, laba, aset dan kapitalisasi pasar.

Berikut ini 25 perusahaan yang menempati 25 peringkat teratas dari dua ribu perusahaan terbuka tersebut, seperti dikutip majalah Forbes, Rabu (4/5/2011).

1. JPMorgan Chase & Co, merupakan sebuah holding perusahaan investasi asal Amerika Serikat (AS). Perusahaan ini memiliki sejumlah anak usaha yang cukup terkenal, misalnya JPMorgan Chase Bank, National Association (JPMorgan Chase Bank NA) yang memiliki cabang di 23 negara bagian AS, Chase Bank USA, National Association (Chase Bank USA NA) yang merupakan penerbit kartu kredit tersohor di AS.

Berdasarkan data yang dihimpun Forbes per April 2011, pendapatan dari perusahaan ini mencapai USD115,5 miliar dan labanya USD17,4 miiar. Nilai asetnya USD2,117 triliun dan kapitalisasi pasarnya USD182,2 miliar.

2. HSBC Holdings plc (HSBC),  bank global penyedia jasa keuangan asal Inggris. Melalui anak perusahaan dan perusahaan terafiliasinya, HSBC menyediakan berbagai layanan perbankan dan keuangan. Produk dan jasa layanannya meliputi personal financial services, commercial banking, global banking and markets, dan private banking.
Pendapatan dari bank ini mencapai USD103,3 miliar dan labanya USD13,3 miiar. Nilai asetnya mencapai USD2,467 triliun dan kapitalisasi pasarnya USD186,5 miliar.

3. General Electric Company (GE), perusahaan berbasis teknologi, media dan jasa keuangan asal AS. Produknya meliputi mesin pesawat, pembangkit listrik, pengolahan air, teknologi keamanan, medical inmaging, bisnis dan pembiayaan konsumen, konten media dan produk industri. Perusahaan melayani pelanggan lebih dari 100 negara di dunia.

Pendapatan GE mencapai USD150,2 miliar dan labanya USD11,6 miiar. Nilai asetnya mencapai USD751,2 miliar dan kapitalisasi pasarnya USD216,2 miliar.

4. Exxon Mobil Corporation, usaha utamanya adalah di sektor energi. Termasuk eksplorasi dan produksi minyak mentah dan gas alam. Juga terjun ke pembuatan bahan bakar minyak dan pengangkutan dan penjualan minyak mentah, gas alam dan produk minyak bumi lainnya. produsen petrochemicals, termasuk olefin, aromatik polyethylene, dan plastik polypropylene dan berbagai produk khusus. Perusahaan ini juga memiliki ratusan anak usaha yang menggunakan namanya.

Pendapatan Exxon mencapai USD341,6 miliar dan labanya USD30,5 miiar. Nilai asetnya mencapai USD302,5 miliar dan kapitalisasi pasarnya USD407,2 miliar.

5. Royal Dutch Shell plc, perusahaan minyak gas asal Belanda. Perusahaan ini memiliki investasi di berbagai perusahaan. Anak usahanya di seluruh dunia bergerak di bidang industri minyak dan gas, serta bahan kimia dan bisnis yang berhubungan dengan energi lainnya. Perusahaan beroperasi dalam tiga segmen hulu, hilir dan korporasi.

Pendapatan Shell mencapai USD369,1 miliar dan labanya USD20,1 miiar. Nilai asetnya mencapai USD317,2 miliar dan kapitalisasi pasarnya USD212,9 miliar.

6. PetroChina Company Limited, produsen minyak dan gas bumi asal China. Kegiatan perusahaan meliputi eksplorasi dan produksi, refining dan kimia, juga pemasaran, dan produksi gas alam serta pipanisasi.

Pendapatan PetroChina mencapai USD222,3 miliar dan labanya USD21,2 miiar. Nilai asetnya mencapai USD251,3 miliar dan kapitalisasi pasarnya USD320,8 miliar.

7. Industri and Commercial Bank of China Limited (ICBC), bank komersial yang berbasis di China. Bank ini memberikan layanan perbankan pribadi, termasuk personal deposit, personal loan, kartu kredit, investasi dana dan jasa keuangan pribadi serta layanan perbankan lainnya.

Pendapatan ICBC mencapai USD69,2 miliar dan labanya USD18,8 miiar. Nilai asetnya mencapai USD1,72 triliun dan kapitalisasi pasarnya USD239,5 miliar.

8. Berkshire Hathaway Inc (Berkshire), perusahaan induk yang memiliki bisnis yang beragam asal AS. Bisnis terpenting dari perusahaan milik Warren Buffett ini adalah asuransi dan reasuransi. Berkshire juga memiliki dan mengoperasikan sejumlah besar perusahaan lain yang terlibat dalam berbagai kegiatan.

Pendapatan perusahaan ini mencapai USD136,2 miliar dan labanya USD13 miliar. Nilai asetnya mencapai USD372,2 miliar dan kapitalisasi pasarnya USD211 miliar.

9. Petroleo Brasileiro SA (Petrobras). Kegiatan utama perusahaan asal Brasil ini adalah produksi, eksplorasi, distribusi, impor dan ekspor minyak, gas, dan pengolahan minyak. Bisnisnya berkaitan kilang minyak, produksi minyak mentah, dan gas alam dan pembangkit energi.

Pendapatan perusahaan ini mencapai USD121,3 miliar dan labanya USD21,2 miliar. Nilai asetnya mencapai USD313,2 miliar dan kapitalisasi pasarnya USD238,8 miliar.

10. Citigroup Inc (Citigroup) adalah perusahaan jasa keuangan global yang terdiversifikasi. Bisnis Citigroup melayani konsumen, perusahaan, pemerintah dan lembaga-lembaga dengan berbagai produk dan jasa keuangan. Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan memiliki nasabah sebanyak 200 juta dan bisnisnya merambah lebih dari 160 negara.

Pendapatan perusahaan ini mencapai USD111,5 miliar dan labanya USD10,6 miliar. Nilai asetnya mencapai USD1,9 triliun dan kapitalisasi pasarnya USD132,8 miliar.

11. BNP Paribas. Bank asal Prancis ini memiliki pendapatan sebesar USD130,4 miliar dan labanya USD10,5 miliar. Nilai asetnya mencapai USD2,68 triliun dan kapitalisasi pasarnya USD88 miliar.

12. Wells Fargo. Lembaga keuangan asal AS ini mencatatkan pendapatan USD93,2 miliar dan labanya USD12,4 miliar. Nilai asetnya mencapai USD1,3 triliun dan kapitalisasi pasarnya USD170,6 miliar.

13. Banco Santander. Perusahaan asal Spanyol ini membukukan pendapatan USD109,7 miliar dan labanya USD12,8 miliar. Nilai asetnya mencapai USD1,57 triliun dan kapitalisasi pasarnya USD94,7 miliar.

14. AT&T. Perusahaan asal AS ini menghasilkan pendapatan USD124,3 miliar dan labanya USD19,9 miliar. Nilai asetnya mencapai USD268,5 miliar dan kapitalisasi pasarnya USD168,2 miliar.

15. Gazprom. Perusahaan migas asal Rusia ini memiliki pendapatan USD98,7 miliar dan labanya USD25,7 miliar. Nilai asetnya mencapai USD275,9 miliar dan kapitalisasi pasarnya USD172,9 miliar.

16. Chevron. Produsen migas asal AS ini memiliki pendapatan USD189,6 miliar dan labanya USD19 miliar. Nilai asetnya mencapai USD184,8 triliun dan kapitalisasi pasarnya USD200,6 miliar.

17. China Construction Bank. Bank asal China ini mencatatkan pendapatan USD52,2 miliar dan labanya USD15,6 miliar. Nilai asetnya mencapai USD1,4 triliun dan kapitalisasi pasarnya USD224,8 miliar.

18. Wal-Mart Stores. Perusahaan ritel asal AS ini memiliki pendapatan USD421,8 miliar dan labanya USD16,4 miliar. Nilai asetnya mencapai USD180,7 miliar dan kapitalisasi pasarnya USD187,3 miliar.

19. Total. Perusahaan migas asal Prancis ini mencatatkan pendapatan USD188,1 miliar dan labanya USD14,2 miliar. Nilai asetnya mencapai USD192,8 triliun dan kapitalisasi pasarnya USD138 miliar.

20. Allianz. Perusahaan asuransi asal Jerman ini membukukan pendapatan USD142,9 miliar dan labanya USD6,7 miliar. Nilai asetnya mencapai USD838,4 miliar dan kapitalisasi pasarnya USD62,7 miliar.

21. Bank of China. Bank asal Negeri Tirai Bambu ini membukukan pendapatan USD49,4 miliar dan labanya USD11,9 miliar. Nilai asetnya mencapai USD1,3 triliun dan kapitalisasi pasarnya USD143 miliar.

22. ConocoPhillips. Perusahaan migas asal AS ini menghasilkan pendapatan USD175,8 miliar dan labanya USD11,4 miliar. Nilai asetnya mencapai USD156,3 miliar dan kapitalisasi pasarnya USD109,1 miliar.

23. Sinopec-China Petroleum. Perusahaan asal China ini menghasilkan pendapatan USD284,8 miliar dan labanya USD10,6 miliar. Nilai asetnya mencapai USD148,7 miliar dan kapitalisasi pasarnya USD107,7 miliar.

24. Volkswagen Group. Perusahaan produsen mobil ini membukukan pendapatan USD168,3 miliar dan labanya USD9,1 miliar. Nilai asetnya mencapai USD267,5 miliar dan kapitalisasi pasarnya USD70,3 miliar.

25. Agricultural Bank of China. Bank asal China ini membukukan pendapatan USD49,4 miliar dan labanya USD9,5 miliar. Nilai asetnya mencapai USD1,3 triliun dan kapitalisasi pasarnya USD134 miliar.



sumber : http://economy.okezone.com
READMORE - Inilah 25 Perusahaan Publik Terbesar di Dunia

 
Rabu, 4 Mei 2011 10:55 wib
JAKARTA - Bisa jadi benar perkataan JPMorgan yang mengakui bila Indonesia merupakan negara emerging nomor satu di antara negara berkembang lainnya.

Ini terbukti dari perusahaan-perusahaan Indonesia yang bisa bersaing secara global dengan perusahaan kakap kelas dunia lainnya seperti JPMorgan, Petrochina, Chevron, Exxonmobil, Citigroup, sampai Berkshire Hathaway.

Dikutip dari Forbes Asia, Rabu (4/5/2011), ada lima perusahaan besar asal Indonesia yang masuk dalam jajaran The Global 2000 versi majalah Forbes Asia yang menampilkan perusahaan besar kelas dunia. Enam di antaranya adalah perusahaan pelat merah.

Perusahaan-perusahaan ini dinilai memiliki laporan keuangan, dan aset yang baik. Berikut daftar perusahaan tersebut:

1. Bank Mandiri.
Di antara kelima perusahaan Indonesia yang masuk kategori mendunia ini, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi perusahaan yang peringkatnya tertinggi. Masuk di peringkat 652 di antara 2.000 perusahaan, Bank Mandiri tercatat mempunyai pendapatan sebesar USD4,056 miliar.

2. Bank Central Asia.
Bank swasta berciri khas warna biru ini tampaknya harus puas berada di bawah Bank Mandiri. Peringkat yang "diemban" BCA berada di posisi 755 dengan pendapatan sebesar USD2,885 miliar.

3. Bank Negara Indonesia (BNI).
BNI menjadi bank BUMN lainnya yang masuk ke dalam jajaran Forbes The Global 2000. Bank pelat merah ini harus puas berada di peringkat 1.296 dengan pendapatan sebesar USD2,472 miliar.

4. Bank Danamon.
Salah satu bank terbesar di Indonesia ini pun "kecipratan" menjadi perusahaan di dunia yang berpendapatan terbesar. Bank Danamon menduduki angka cantik yakni di peringkat 1.515 dengan pendapatan sebesar USD2,041 miliar.

5. Matahari Putra Prima.
Kendati banyak diguncang isu, perusahaan ritel PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) menjadi emiten yang juga masuk ke dalam jajaran ini. Perusahaan milik grup Lippo ini bertengger di posisi 1.913 dengan penjualan sebesar USD948 juta.

6. Adaro Energy.

Perusahaan tambang ini juga menjadi salah satu perusahaan yang masuk dalam daftar Forbes. Menempati peringkat ke 1.527 dengan penjualan sebesar USD2,855 miliar.

7. Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Bank pelat merah yang memfokuskan diri di sektor UMKM ini peringkatnya berada setingkat di bawah Bank Mandiri. Bank pimpinan Sofyan Basir ini memduduki posisi 692 dengan pendapatan sebesar USD4,078 miliar.

8. Gudang Garam.

Perusahaan rokok yang sudah lama berada di Indonesia ini tampaknya patut masuk dalam jajaran perusahaan versi Forbes ini. Nilai kapitalisasinya yang besar di Bursa Efek Indonesia (BEI) membuat Gudang Garam menempati posisi 1.573 dengan penjualan sebesar USD3,495 miliar.

9. Perusahaan Gas Negara (PGN).

Minyak dan gas (migas) menjadi bisnis inti dari perusahaan pelat merah ini. Tak heran bila PGN menempati posisi prestige dalam jajaran Forbes yakni di peringkat 1.325 dengan nilai penjualan sebesar USD1,911 miliar.

10. Semen Gresik.

Tak hanya perusahaan pelat merah di sektor perbankan saja, perusahaan semen milik BUMN ini pun tak mau kalah untuk masuk di daftar ini. Menduduki posisi nyaris paling buncit yakni 1.939, perseroan membukukan penjualan sebesar USD1,525 miliar.

11. Telkom.

Ini dia jawaranya untuk pendapatan terbesar, bila dibandingkan dengan emiten-emiten di atas. Kendati kalah peringkat dari Bank Mandiri, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mencetak penjualan sebesar USD6,847 miliar. Perusahaan telekomunikasi ini pun tampaknya harus puas menduduki peringkat 673. 
 
sumber :http://economy.okezone.com
READMORE - Ini Dia Perusahaan RI yang Masuk Daftar Papan Atas Forbes


JAKARTA - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar saat ini tengah membahas kemungkinan tidak dikenakannya pajak penghasilan (PPh) untuk karyawan yang gajinya di bawah Rp2,6 juta per bulan.

"Kita sedang mengodok pajak penghasilan buruh ini yang Rp1,3 juta tidak kena pajak. Nah ke depan kita naikkan lagi, berjuang dengan Menkeu supaya dua kali lipat jadi Rp2,6 juta," kata Muhaimin di Komplek Istana Presiden, Jakarta, Rabu (4/5/2011).

Dia menyebutkan pendapatan Rp2,6 juta ini adalah pendapatan yang dihitung berdasarkan take home pay.
"Ya itu harus take home pay per bulan dipenghasilan tidak kena pajak, ini naik supaya tidak memberatkan buruh ini memang kita lagi terus menyakinkan dirjen pajak supaya lost potensial pajaknya tidak terlalu terbebani lah," jawabnya.

Ketika disinggung apakah Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) akan mengubah UU, semua tergantung aturannya. "Ada yang sifatnya UU, ada yang cukupnya peraturan menkeu," imbuhnya.

Cak Imin, begitu sapaan akrabnya, mengaku saat ini tengah melakukan sosialisasi dengan kalangan usaha. "Kalau pengusaha soal PTKP tidak masalah, pemerintah yang rugi. Tapi belum mendapat persetujuan dari dirjen pajak masih terus negosiasi sampai berapa. Target maksimalnya ya dua kali, tapi kalau tidak setidak-tidaknya 75 (persen) lah," tutupnya.

sumber : http://economy.okezone.com
READMORE - Gaji Karyawan di Bawah Rp2,6 Juta Diminta Tak Kena PPh