pada  kali ini saya akan membahas mengenai hubungan antara konflik,  keputusan, dan solusi pada suatu organisasi.Maka kita definisikan dulu  ketiganya. Konflik adalah suatu bentuk hubungan interaksi seseorang  dengan orang lain atau suatu kelompok dengan kelompok lain, dimana  masing-masing pihak secara sadar, berkemauan, berpeluang dan  berkemampuan saling melakukan tindakan untuk mempertentangkan suatu isu  yang diangkat dan dipermasalahkan antara yang satu dengan yang lain  berdasarkan alasan tertentu. Konflik dibagi menjadi dua yaitu :
1. Konflik vertical adalah suatu hubungan interaksi antara satu kelas  social yang berbeda tingkatan akibat adanya pertentangan kepentingan  yang difasilitasi atau kelompok sosil yang berbeda di satu pihak dengan  satu kelompok di pihak lainnya;
2. Konflik horizontal adalah suatu hubungan interaksi vertikal (antar  kelas sosial) yang memanfaatkan secara sengaja menciptakan konflik  horizontal, dan atau sebaliknya suatu konflik horizontal yang  memanfaatkan/secara sengaja menciptakan konflik, sebagai kamuplase atau  cara untuk mendukung terwujudnya tujuan atau kondisi yang dikehendaki.  keputusan adalah kesimpulan yang dicapai melalui berbagai macam  pertimbangan, dimana akan dipilih satu kemungkin alternatif dari  berbagai macam alternatif Keputusan didasarkan pada fakta dan nilai.  kemudian solusi adalah cara dimana kita bisa menyelesaikan suatu masalah  dengan cara yang terbaik atau malah sebaliknya. jelas menurut saya  konflik dan keputusan sangat berhubungan. Dimana kita ketahui konflik  terjadi pasti ada faktor faktor tertentu, mungkin perbedaan pendapat  atau yang lainnya. setiap keputusan pasti ada risikonya, disinilah letak  hubungan itu. keputusan yang diambil mungkin tidak bisa diterima oleh  pihak lain dan timbulah konflik itu sendiri. jika konflik itu didiamkan  tanpa ada solusi maka saya yakin konflik akan semakin membesar dan  menyebar. Pada tahap ini diperlukan solusi yang bisa diterima oleh semua  pihak yang bersangkutaun. cara penyelesaian mungkin bermacam macam  disini saya mengambil contoh lewat perundingan. dalam perundingan ini  semua bebas berpendapat tapi juga harus sesuai norma yang berlaku.  dilakukan dengan kepala dingin maka dalam perundingan tentu ada  moderatornya yang bersifat netral. bila semua pihak ingin solusi yang  terbaik bagi kepentingan perusahaan atau organisasi(kepentingan  bersama). maka solusi yang terbaik bagi semua itu akan tercipta. 
sebagai  contoh dalam kehidupan saya pernah mengalami sebuah konflik dalam diri  saya di mana sewaktu itu saya setahun yang lalu saya masih kuliah di  kelas pagi ,karena orang  tua terkena sebuah masalah yang menyebabkan  kekurangan finansial ,sehinga sehingga saya memutuskan untuk mencari  solusinya dengan masuk kelas malam di kelas 2 ini dan bekerja untuk  membantu orang tua .
TUGAS :STEFANUS NICOLAS.H
2KA 28
10109409

0 komentar:
Posting Komentar