Rabu, 20 April 2011 12:44 wib
"Dalam waktu dua hari terakhir sekira enam ribu warga Libya sudah melewati perbatasan yang menghubungkan wilayah Libya dengan Kota Dehiba di Tunisia," ungkap pejabat badan PBB yang mengurus pengungsi (UNHCR) Firas Kayal seperti dikutip CNN, Rabu (20/4/2011).
Menurut Kayal, sebagian besar warga Libya yang menyelamatkan diri dari konflik yang terjadi di negaranya ini merupakan warga sipil Libya. Sebelumnya yang mengungsi dari Libya hanya para pekerja migran yang khawatir akan keselamatan mereka disaat bekerja.
"Situasi ini sama sekali baru di Dehiba. Biasanya yang mengungsi adalah para pekerja namun kini yang menyebar justru warga sipil Libya sendiri," lanjut Kayal.
Kayal menambahkan hingga 12 ribu warga Libya sudah tiba di Dehiba dalam waktu 10 hari terakhir. UNHCR sendiri mendirikan tenda-tenda penampungan di lapangan sepak bola setempat. Sempat tenda penampungan lainnya dibangun di Kota Remada, dimana sekira 1.000 orang sudah ditampung.
Situasi di Libya saat ini memang makin membahayakan bagi warga sipil Libya dan para pekerja migran. Mereka umumnya kerap terjebak di pertempuran antara pasukan loyalis Muammar Khadafi dan pasukan oposisi Libya.
Lebih dari 550 ribu warga yang kebanyakan merupakan pekerja migran telah menyeberang melewati perbatasan menuju Tunisia sejak pertempuran merebak pertama kali di Libya. Kebanyakan pengungsi menyeberang dari kota Nalut yang juga dipenuhi pertempuran.
sumber :http://international.okezone.com