**HALO APA KABAR SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA**

MEMBELAJARI TENTANG BANYAK ILMU YANG DAPAT BERGUNA BAGI KITA SEMUA

TUGAS ORGANISASI

ORGANISASI

1. PENGERTIAN

Organisasi (Yunani:organon – alat)merupakan suatu kelompok orang dalam suatu wadah baik formal atau informal untuk tujuan bersama.

Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.

Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Pada dasarnya partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan.

Didalam kehidupan bermasyarakat dewas ini tidak lepas dari organisasi, karena menyangkut sebagian besar hidup masyarakat dalam segala bidang.

2. UNSUR-UNSUR

Menuruth Keith Davis ada tiga unsur penting partisipasi[1]:

a) Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.

b) Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.

c) Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa “sense of belongingness”.

3. SYARAT-SYARAT

a. Harus ada kumpulan manusia dan banyak.

b. Membutuhkan biaya .

c. Mempunyai tujuan yang sama.

d. Membutukan waktu.

e. Harus ada komunikasi yang baik.


4. BENTUK-BENTUK ORGANISASI

Ø Organisasi politik

Ø Organisasi sosial

Ø Organisasi mahasiswa

Ø Organisasi olahraga

Ø Organisasi sekolah

Ø Organisasi Negara

Ø Organisasi masyarakat

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.

Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, dan tidak melanggar hokum yang berlaku dan merugikan pihak lain baik secara fisik maupun non fisik.

Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.


5. PATUT DIGARIS BAWAHI

Dewasa ini organisasi cenderung tidak lagi mempunyai fungsi sebagaimana mestinya, banyak sudah organisasi yang menyimpang dari tujuan utamanya, bayak organisasi yang hanya dijadikan kedok untuk menyelamatkan diri masing-masing hingga penumpangan unsur kepentingan pribadi didalamnya yang tentunya saja dapat berpengaruh buruk bagi kehidupan bermasyarakat hingga menimbulkan kerugian pihak lain.

6. SARAN

Marilah kita secara arif dan bijaksana dalam berorganisasi dan bertindak tidak menyimpang dari hukum yang berlaku sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera bukan sebaliknya.

Referensi

^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x Keith Davis, Human Relations at Work, (New York, San Francisco, Toronto, London: 1962).Hlm.15-19

^ Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi. 1976. Understanding Practice and Analysis. New York: Random House.Hlm. 132

^ D, Ratna Wilis. 1996. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.Hlm. 56

^ Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt. 1984. Sociology. Edisi keenam. International Student Edition. Tokyo: Mc.Graw-Hill Book Company Inc.Hlm. 89

BY:STEFANUS NICOLAS.H

0 komentar: