Ular Bisa Mendeteksi Gempa?
Para peneliti China sedang mengembangkan cara baru untuk memprediksi
kemungkinan terjadinya gempa bumi dengan mempelajari tingkah laku ular.
Kata mereka, ular punya kebiasaan unik membenturkan kepalanya ke dinding
kandang sebelum terjadi gempa bumi.
Insting natural inilah yang dipelajari untuk mengembangkan sistem prediksi
gempa ke depan. Sebuah lembaga yang menangani masalah gempa di Nanning,
ibukota daerah otonomi Guangxi di China Selatan, menyebut sistem yang
tengah dikembangkannya merupakan kombinasi dari insting natural dan
teknologi moderen.
Para ahli di badan yang memonitor gempa bumi tersebut melakukan penelitian
dan pengamatan terhadap ular-ular di peternakan setempat melalui kamera
video yang dihubungkan dengan jaringan internet. Video tersebut merekam
seluruh peristiwa yang terjadi selama 24 jam setiap harinya.
"Dari semua hewan yang ada di muka bumi, ular merupakan hewan yang paling
peka terhadap tanda-tanda gempa bumi," kata direktur badan yang memonitor
gempa bumi Jiang Weisong, seperti dikutip China Daily. Jiang mengatakan
ular dapat merasakan akan terjadinya gempa bumi dari jarak 120 kilometer
selang tiga hingga lima hari sebelum gempa terjadi.
Reptil melata tersebut menyikapinya dengan perilaku yang aneh. Apabila
akan terjadi gempa yang berkekuatan besar maka ular-ular tersebut akan
keluar dari sarangnya bahkan pada saat musim dingin sekalipun.
"Apabila gempa yang terjadi berkekuatan sangat besar bahkan ular-ular
tersebut akan membenturkan dirinya ke dinding saat mereka berusaha
menyelamatkan diri keluar dari sarangnya," imbuh Jiang.
Jika perilaku ini dapat dikenali dengan baik, tak perlu membangun sistem
peringatan dini yang megah dan mahal. Sebab, ular adalah salah satu menu
favorit di berbagai restoran di Cina, terutama di musim dingin di wilayah
Cina Selatan.
Sumber: reuters
kemungkinan terjadinya gempa bumi dengan mempelajari tingkah laku ular.
Kata mereka, ular punya kebiasaan unik membenturkan kepalanya ke dinding
kandang sebelum terjadi gempa bumi.
Insting natural inilah yang dipelajari untuk mengembangkan sistem prediksi
gempa ke depan. Sebuah lembaga yang menangani masalah gempa di Nanning,
ibukota daerah otonomi Guangxi di China Selatan, menyebut sistem yang
tengah dikembangkannya merupakan kombinasi dari insting natural dan
teknologi moderen.
Para ahli di badan yang memonitor gempa bumi tersebut melakukan penelitian
dan pengamatan terhadap ular-ular di peternakan setempat melalui kamera
video yang dihubungkan dengan jaringan internet. Video tersebut merekam
seluruh peristiwa yang terjadi selama 24 jam setiap harinya.
"Dari semua hewan yang ada di muka bumi, ular merupakan hewan yang paling
peka terhadap tanda-tanda gempa bumi," kata direktur badan yang memonitor
gempa bumi Jiang Weisong, seperti dikutip China Daily. Jiang mengatakan
ular dapat merasakan akan terjadinya gempa bumi dari jarak 120 kilometer
selang tiga hingga lima hari sebelum gempa terjadi.
Reptil melata tersebut menyikapinya dengan perilaku yang aneh. Apabila
akan terjadi gempa yang berkekuatan besar maka ular-ular tersebut akan
keluar dari sarangnya bahkan pada saat musim dingin sekalipun.
"Apabila gempa yang terjadi berkekuatan sangat besar bahkan ular-ular
tersebut akan membenturkan dirinya ke dinding saat mereka berusaha
menyelamatkan diri keluar dari sarangnya," imbuh Jiang.
Jika perilaku ini dapat dikenali dengan baik, tak perlu membangun sistem
peringatan dini yang megah dan mahal. Sebab, ular adalah salah satu menu
favorit di berbagai restoran di Cina, terutama di musim dingin di wilayah
Cina Selatan.
Sumber: reuters
0 komentar:
Posting Komentar